Pengalaman terbang di angin kencang

Berangkat ke puncak 13 Agustus 2006, Minggu, agak ragu-ragu juga berangkat ke pucak untuk terbang paragliding. Biasa lah yg membuat malas adalah jalan ke puncak slalu macet berat. Eh...ternyata, mungkin krn banyak kegiatan agustusan...jalan mulai ciawi pada pukul 9:30 masih terasa lengang dan lancar hingga di kebun teh. di Take-off area. Plus udara juga sangat cerah....wah menambah semangat untuk terbang. Dari Take-off area, sarung udara menunjukkan bahwa angin cukup kencang, posisi sarung horizontal. Thermal banyak tapi tidak stabil. Ah..ngga pa pa lah, selama instruktur mengizinkan terbang...kenapa tidak dicoba aja. Memang gue belum pengalaman dng angin sekencang ini ditambah dng thermal yg 'bumping'. Namun didorong mencoba parasut yg lain (selama ini slalu pake yg 'beginer'). Angin kencang, malah menjadi tantangan. 1st Beberapa detik, setelah take-off yg mulus, rasanya biasa-biasa, coba mencari thermal agar naik lagi..ternyata malah nge'drop'. Gue putuskan mendekati 'landing-zone'..nah...disinilah!! ketika melewati lembah menuju 'landing-zone', angin dan thermal dadakan menghampiri parasut. Naiklah adrenaline gue...harnest dan parasut bergoncang, mengayun-ayun kencang....perasaan takut dan senang bercampur aduk (perasaan mirip naik rollercoaster). Mati-matian gue mengendalikan kemudi [break line] parasut, agar tidak terjadi 'spin' dan 'stall'...Berebapa kali gue terangkat krn thermal. Tapi krn angin kecang, gue lihat, parasut juga mengalami collaps (tergulung tapi minor sih). dan sempat berfikir kapok deh terbang. Setelah 2-3 kali melakukan putaran 360, berhasil juga mendekati landasan dan mendarat. Fiuuh lega...tapi asyik...dan ingin lagi. 2nd Seperti yg pertama, bedanya yg kedua durasi penerbangan lebih lama dan nyaris 'spin'.. Yg pengen diceritakan adalah perasaan senang, takut, kapok, pengen tahu, semua bercampur-aduk jadi satu...asyik dan seru banget. Perasaan inilah yg membuat ketagihan untuk terbang lagi. Pendaratan waktu itu cukup empuk. Pulang Karena ingin menghindari penutupan jalan satu jalur di puncak. Jam 14:30 gue Cepat-cepat merapihkan parasut dan siap-siap balik ke Jakarta. Dgn persaan lega, kejenuhan di kantor menjadi lenyap. Untungnya jalur turun dari puncak....lagi-lagi lancar krn sepi...thanks semua orang yg sibuk di RT sendiri..jadi ngga buat rame di jalan. /syaiful

Komentar