Senin kemarin 3 Nov 2008, saya & Suryo berniat mau menyaksikan film 3D di Indonesia - Japan EXPO, Kemayoran Jakarta Ternyata jam pemutaran pagi hari hingga jam 2 siang hanya ditujukan untuk anak sekolah saja. Sedangkan pengunjung umum mendapat jadwal setelahnya. Coba-coba membujuk petugas agar kita bisa masuk, rasanya juga tidak mungkin, pengujung anak sekolah sangat ramai dan antusias menonton film 3D, antrian yg sangat panjang.
Namun kekecewaan kami tergantikan juga, di dekat pintuk masuk bioskop 3D ada TV 3D yg dipamerkan. TV ini memakai teklonogi LCD yg dirancang khusus, sedemikian sehingga penonton bisa menyaksikan sensasi 3D dng kaca mata pasif yg mirip dng kaca mata 3D polarisasi.
Teknik TV 3D spt ini adalah pertama kali saya melihatnya. Umumnya untk melihat TV atau Monitor secara Tiga Demensi memerlukan kaca mata shutter lyquid crystal, yg berkedip kiri-kanan secara begantian dlm waktu seperkian detik. Dimana kaca mata shutter lyquid crytal harus terhubung dng kabel ke player (DVD player) agar kedipan gantan kiri-kanan serempak dng tampilan gambar kiri dan kanan pada layar TV. TV 3D yg saya lihat di expo tidak memerlukam kabel antara TV dan kacamata.
Bila diamati lebih dekat (bila dibanding tanpa kaca mata dan dng kaca mata), disperasi gambar kiri kanan mirip spt gambar 3D interlanced, yaitu gambar kiri pada line ganjil dan kana pada line genap (atau sebaliknya). Menurut penjaga TV LCD ini telah dilapisi semacam filter, kemungkinan mirip filter polarisasi yg memfilter seusai garis interlaced.
Biarpun pemisahan gambar kiri dan kana diselang-seling pada garis horizontal genap dan ganjil, tetapi resolusi gambar dari TV 3D tdk kasar atau bergaris-garis spt halnya pada TV biasa. TIdak heran krn materi film yg diputar adalah film high definition pada monitor LCD High Definition.
Kunjungan ke 2 untuk menonton bioskop 3D ada di link ini.
Komentar