Akhirnya diputar juga film berformat 3Dimensi (3D) di Jakarta, yaitu "Journey to The Center of The Earth". FIlm ini yg mengharuskan penonton memakai kacamata 3D untuk mendapatkan sensasi kedalaman dan jarak. Film ini hanya diputar di 2 gedung bioskop, yaitu Plaza Senayan XXI dan Studio XXI EX (samping plaza indonesia). Bioskop-bioskop lain yg memutar dng judul yg sama akan dipresentasikan sbg film biasa alias datar saja....tidak ada rasa kedalaman atau benda2 yg keluar dari layar bioskop.
Adegan benda2 keluar dari layar lebar atau seolah-olah dapat diraih oleh tangan penonton, terakhirk kali dpt disaksikan di bioskop film panjang di kota2 besar dalam film Spykid 3D thn . selanjutny tidak ada lagi film-film yg dipresentasikan dng pandangan stereoskopis ini, baik di Jakarta apalagi di gedung bioskop di Indonesia. Padahal, tercatat film Superman Return dan Beowulf adalah film 3D terkini. Namun yg diputar ke Jakarta, hanyalah sebagai film non-3D. Seharusnya penonton mendapatkan sensasi lebih realistis dari kedua film tsb. Tombak keluar dari layar atau si manusia berjubah merah terbang mendekat penonton.
Memang film-film 3D menuntun Spesifikasi khusus pada suatu gedung bioskop, spt projector kembar untuk gambar kiri dan kanan bila film3D mamakai sistem polarisasi atau copy film dng spectrum warna yg stabil untuk film 3D memakai sistem anaglyph (red-cyan) dan pengadaan kaca-mata-3D untuk setiap penonton yg hal-hal tsb mungkin jadi kendala (tepatnya: biaya tambahan) untuk memutar film panjang di gedung bioskop-bioskop pada umumnya. Belum lagi, antusias minim dari penggemar film di Indonesia thd film-film dng teknik ini.
Kalo soal cerita,... ngga usah diceritakan disini, mungkin yg sdh baca novel karya Jules Verne dng judul yg sama mungkin sdh tergambar serunya petualangan sci-fi atau petualangan certia fiksi ilmiah.....apalagi disajikan dng 3D dan cinematografi terkini.
So... yu' kita nonton film 3D ini, suatu yg langka bisa disaksikan di Jakarta...mumpung importir film lagi 'berbaik' hati mengimport film 3Dimensi.
http://www.journey3dmovie.com/
Adegan benda2 keluar dari layar lebar atau seolah-olah dapat diraih oleh tangan penonton, terakhirk kali dpt disaksikan di bioskop film panjang di kota2 besar dalam film Spykid 3D thn . selanjutny tidak ada lagi film-film yg dipresentasikan dng pandangan stereoskopis ini, baik di Jakarta apalagi di gedung bioskop di Indonesia. Padahal, tercatat film Superman Return dan Beowulf adalah film 3D terkini. Namun yg diputar ke Jakarta, hanyalah sebagai film non-3D. Seharusnya penonton mendapatkan sensasi lebih realistis dari kedua film tsb. Tombak keluar dari layar atau si manusia berjubah merah terbang mendekat penonton.
Memang film-film 3D menuntun Spesifikasi khusus pada suatu gedung bioskop, spt projector kembar untuk gambar kiri dan kanan bila film3D mamakai sistem polarisasi atau copy film dng spectrum warna yg stabil untuk film 3D memakai sistem anaglyph (red-cyan) dan pengadaan kaca-mata-3D untuk setiap penonton yg hal-hal tsb mungkin jadi kendala (tepatnya: biaya tambahan) untuk memutar film panjang di gedung bioskop-bioskop pada umumnya. Belum lagi, antusias minim dari penggemar film di Indonesia thd film-film dng teknik ini.
Kalo soal cerita,... ngga usah diceritakan disini, mungkin yg sdh baca novel karya Jules Verne dng judul yg sama mungkin sdh tergambar serunya petualangan sci-fi atau petualangan certia fiksi ilmiah.....apalagi disajikan dng 3D dan cinematografi terkini.
So... yu' kita nonton film 3D ini, suatu yg langka bisa disaksikan di Jakarta...mumpung importir film lagi 'berbaik' hati mengimport film 3Dimensi.
http://www.journey3dmovie.com/
Komentar