Tulisan ini adalah duplikat dari blog saya di friendster dng yg judul yg sama
Ketertarikan terhadap kegiatan dirgantara sdh ada sejak kecil. Ketika itu sekolah saya dekat airport - polonia medan....dan kebetulan di airport pernah mengadakan atraksi terbang-layang. Kesukaan akan terbang dan aviation menjadi impian. Namun, belum tersalurkan....maklum kegiatan mahal.
Nah, barulah thn 80 hingga 90 sdh saya telah mendengar kegiatan kedirgantaraan yg baru yaitu paragliding di Indonesia. Impian akan terbang bangkit lagi. Tak perlu diceritakan dng detil apa itu paragliding...yg jelas dng alat ini manusia bisa terbang dng minimum alat yg dibawa. Secara fisik mirip dng parasut, tapi hukum2 aerodinamik berlaku terhadap canopynya. Sehingga punya kemampuan 'lift' spt halnya gantole ataupun pesawat terbanglayang. Akhir 2005, saya ikut latihan paralayang. Sebenarnya gampang2 susah sih. Dimulai dng latihan ground-handling selama satu hari latihan, Spt membuka dan melipat parasut, mendapat lift dng lari ke lembah (sekitar 20meter mirip menerbangkan layang2), mengembangkan parasut (tapi tidak terbang). Walau cuma sehari, latihan ini melelahkan. bayangkan saja lari dari bukit ke lembah....tapi masih belum bisa terbang juga. bila sampai lembah, harus gulung parasut dan bawa sendiri ke puncak. Dan spt ini berlangsung belasan kali. Setelah itu sukses terbang, maka pada hari berikutnya, terbang dari bukit yg 'sebenarnya' - dengan ketinggian sekitar 500 meter , di wilayah puncak (persis di atas Mesjid Puncak). Disini lah. hari pertama terbang solo yg menakjubkan. terbang sendiri di angkasa tanpa mesin, tanpa ada orang lain, angin menerpa wajah...ada rasa ngeri krn bisa jatuh dan bercampur senang, kagum akan pemandangan di ketingginan. Dan impian manusia (khususnya impian saya) untuk terbang.....tercapai. Selama latihan, saya memakai parasut 'beginner'. Paragliding ini dirancang cukup aman untuk pemula. Tidak mudah collaps, atau tergulung. Jika terjadipun, akan kembali kebentuk awal. Kekurangannya adalah daya angkat yg kecil susah untuk terbang tinggi....alias kecendrungan turun. disamping itu, parasut ini tidak segesit yg advance, belok kiri atau kanan arus ambil ancang-ancang yg jauh.
Setelah nikmat terbang, tentu harus mendarat juga. Ini suatu hal lain yg harus diperhatikan juga. Kalo tidak...bakal mendarat dng keseret-seret. atau jatuh krn parasut berhenti diatas dng masih pada diketinggian yg tidak aman. jadi timing menarik 'break' parasut....sangat penting untuk mendapatkan pedaratan yg empuk dan indah.
Ada yg mau ikut terbang.....
cerita lain ttg terbang pertama dan masalatihan ada di link berikut:
http://www.geocities.com/xaivul/outdoor/prglide/para.htm
salam - syaiful
Komentar