Kemarin malam di tokok buku Periplus - plaza indonesia, saya ngga' tahan untuk tidak membeli 2 judul tintin edisi klasik yg dicetak ulang untuk para pecinta tintin. Judul yg saya beli adalah King Ottokar's Sceptre (tongkat Raja Ottokar) dan The Black Island. Ini adalah edisi versi awal-awal yg telah berwarna sebelum versi terakhir yang biasa kita nikmati sekarang.
Harga buku ini ngga' bisa dibilang murah, per buku - Rp 245ribu, untungnya ada korting 10% bila menggesek dng HSBC di Periplus. Dari halaman belakang buku ini tertulis bahwa ini adalah Edisi klasik versi berwarna yg dicetak-ulang pertama kali dlm bahasa inggris (sebelumnya hanya tersedia dlm bhs prancis) dan tersedia 6 judul. yaitu. The Black Island (1943), The Broken Ear ('43), Tintin in Amerika ('45), The Blue Lotus('46), King Ottokar's Sceptre ('47) dan Cigar of the Pharaoh('55)
Pertama kali lihat di rak toko buku Periplus,...rasanya ingin memborong semua. Namun dari gambar halaman depan... rasa-rasa-nya koq cuma The Black Island yg lebih terlihat perbedaan yg mencolok antara versi klasik dng versi yg terakhir. Sedangkan ke 5 judul lainnya kelihatannya sama spt versi terakhir. Maklum krn buku ini masih disegel plastik dari Egmont dan berstiker Herge - Moulinsart 2008 Classic Colour Edition...jadi tidak diperkenan membukanya kecuali membeli.
Setelah tiba dirumah, langsung membandingan halaman per halaman kedua buku tsb dng versi yg terakhirnya, baik dng buku terbitan Gramedia maupun terbitan luar (yg bhs inggris & prancis). Dan versi klasik ini, ternyata jumlah halamannya tetap sama yaitu 62, berikut komentar saya untuk ke dua buku tsb:
- King Ottokar's Sceptre
Terus terang, saya agak menyesal dng buku 'Ottokar'ini (walaupun sdh saya duga sebelumnya ketika di toko), krn tidak ada perbedaan yg mencolok, baik pada teknik gambar ataupun jumlah panelnya. Semuanya sama persis dng versi terakhir yg bisa kita lihat juga pada terbitan Gramedia. Yg terasa berbeda adalah pada warnanya. Ternyata versi klasik memiliki warna yg lebih 'hangat' yaitu coklat kemerahan. Semua gambar batu-batu terlihat lebih berwarna 'tanah' (lihat pada hal. 52 suasana perbatasan Syldavia & Borduria ). Sedangkan pada versi terakhir memiliki nuansa warna lebih 'dingin' tepatnya kehijauan. Sehingga warna batu-batu tadi lebih terlihatan basah, dingin dan berlumut.
- The Black Island
Benar-benar puas membelinya.
Terpuaskan karena akhirnya saya punya Tintin dari versi sebelum versi terakhir. Perbedaan mencolok sudah terlihat pada cover depan. Gambar Tintin yg ber'kilt' sdh berada di pulau Hitam, sedangkan versi terkahir masih di atas perahu yg menuju pulau Hitam. Sedang perbedaan isi ada pada halaman 1, 16, 30 dan 43, yaitu jumlah panelnya berbeda dng versi akhir. Bahkan pada halaman 30 ada perbedaan adegan, yaitu menumpang truk yg sedang berjalan dan meloncat turun (truk masih melaju) ketika melihat mobil Muller yg menabrak pohon. Pada versi terakhir adegan ini diganti dng menumpang mobil sedan dan meminta berhenti dan turun ketika melihat mobil Muller kecelakaan.
Secara keseluruhan gaya gambar pada versi klasik ini sangat sederhana dan tidak terlalu detil, sangat mirip dng gaya gambar pada buku Tintin di Amerika. Coba saja lihat gambar rel kereta api, tidak tergambar batu-batu kerikil sebagai landasan rel kereta api. Sedang pada versi baru, kerikil-kerikil tsb digambar sangat rinci. Atau lihat juga pada dinding kastil tua di pulau hitam yg terlihat mulus di buku versi klasik ini. Dibandingkan dinding kastil di versi akhir yg terlihat jelas batu2 batanya. Disamping itu, model kereta api, mobil dan pesawat mengambil bentuk-betuk model tahun 40-an sedangkan versi terakhir mengambil model akhir 50an atau awal thn 60an, spt kereta listrik dan diesel, mobil Jaguar dll. Tapi lucunya, pada versi klasik malah sdh ada televisi berwarna, sedangkan versi terakhir televisi yg menyiarkan si dogol-dogol berakbrobat ditampilkan dlm tv hitam-putih.
Akhir kata
Bagi yg ingin koleksi tapi dng dana pas-pas-an, tidak rugi untuk membeli 'The Black Island', karena perbedaan gaya dan teknik gambar yg mencolok tsb sangat layak untuk dikoleksi sbg barang 'historis'. Untuk 'King Ottokar's Sceptre' tidak ada nilai lebih untuk dikoleksi...soalnya nyaris sama dng versi terakhir. Mungkin saja ke 5 judul lain juga sama dng Ottokar krn cover depan tidak ada perbedaan dan gambar si tintin masih culun =D.
Namun bila ada yg sdh punya judul yg lain mohon bisa berbagi info..ya. Thanks lho.
Komentar